Air kolam renang harus di jaga dan dirawat kondisinya setiap saat untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan kesehatannya. Tanpa perawatan atau tanpa keseimbangan kimia air yang ideal, Air kolam dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan penggunannya, selain itu juga berdampak buruk pada Lantai, dinding, dan peralatan kolam renang.
Kontaminasi yang masuk ke kolam renang dapat disebabkan oleh faktor ekstrnal termasuk saat penambahan air kolam, hujan, angin & kotoran, Sunblock & body lotion yang dipakai manusia saat berenang, termasuk juga zat-zat yang dikeluarkan secara alami oleh tubuh manusia seperti keringat, minyak, urine, dll. Untuk mengendalikan penyebaran dan perkembangbiakan kontaminasi ini, pengujian serta perawatan rutin kolam renang sangat diperlukan, Termasuk didalamnya :
- Memastikan air bersih, jernih dan terfilter dengan baik
- Keseimbangan kimia air yang dirawat hingga ideal
- Menghilangkan dan membasmi kontaminan yang melewati sistem filterasi.
Melakukan pengujian pada air hanya memerlukan waktu yang singkat dengan dilengkapi peralatan uji yang semakin memudahakan kita. Dengan pengujian ini, kita dapat memastikan kondisi air dan melakukan tindakan jika ada unsur air yang tidak ideal.
Air yang ada di kolam Anda harus memiliki keseimbangan air pada tingkat yang ideal dan tidak menyebabkan permasalahan pada kesehatan manusia ataupun permasalahan pada peralatan kolam renang Anda. Artinya, setiap unsur atau elemen yang ada di air kolam perlu kita kendalikan. Seperti
- Tingkat Klorin.
- Tingkat pH
- Total Alkalinity air
- Kandungan Kalsium Air
Air dikatakan seimbang jika elemen-elemen air berada pada tingkat ideal, jika tingkat kimia air ini terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, akan menyebabkan permasalahan pada air hingga menggangu peralatan kolam renang Anda. Tentu juga tidak baik untuk kesehatan pengguna kolam renang.
Elemen yang perlu di uji dan dikendalikan.
pH
pH merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa asam atau basa kah air kolam renang. Hal ini menjadi aspek yang paling penting untuk diperhatikan dan di kendalikan untuk kolam renang yang sehat. Skala ukur pada pH memberikan angka Antara 0-14 yang Angka tengahnya (7) menjadi tingkat skala netral. Angka di bawah 7 akan dibilang asam sedangkan angka di atas 7 akan dibilang basa.
Range terbesar yang dianjurkan dan dinyatakan Aman untuk air kolam renang antara 7.0 – 7.8, sehingga sebagai nilai rekomendasi pH air kolam renang secara umum di antara 7.2 – 7.6. Nah, untuk spesifik kolam renang seperti fiberglass disarankan menjaga pH antara 7.2-7.4. Sedangkan untuk kolam renang beton disarankan 7.4-7.6.
Tingginya curah hujan, banyaknya penggunaan kolam renang, penambahan air kolam renang dari sumber eksternal tanpa kontrol dapat mempengaruhi perubahan pH air kolam renang.
Jika pH menjadi tidak seimbang / tidak ideal, hal ini dapat mengurangi kenyamanan pengguna kolam renang dan dapat menyebabkan iritasi mata serta kulit perenang. Selain itu juga dapat merusak permukaan kolam serta peralatan yang ada di sana. Juga, tidak stabilnya pH ini akan menggangu proses sinitasi. Seperti menggangu kinerja klorin sehingga mempengaruhi kadar klorin yang diperlukan.
Total Alkalinity
Total Alkalinitas ini merupakan konsentrasi dari total basa dan total pada terlarut (TDS) yang terkandung di air, yang seringkali terbentuk oleh bikarbonat, karbonat, serta hidroksida. Unsur-unsur ini akan berkombinasi dan akan memberikan fungsi buffer atau penyangga terhadap perubahan pH air kolam renang.
Direkomendasikan untuk menjaga tingkat TA ini antara 60-200 ppm untuk kolam renang dengan lapisan fiberglass, dan 140-160 ppm untuk kolam renang beton. Nah, dapat disimpulkan nilai rata-rata yang disarankan baik fiberglass atau beton kita amil nilai tengah dari range di atas. didapatkan hasil 120-130.
Sering ada sedikit perbedaan antara satu artikel dan artikel lainnya, juga dari sumber satu dan lainnya. Maka, untuk mendapatkan nilai ideal air kolam renang, ambilah nilai tengah dari range yang direkomendasikan.
Kadar TDS yang rendah akan membuat air menjadi agresif, dan kadar alkalinitas yang rendah akan menyebabkan pH tidak stabil, sehingga dapat menyebabkan masalah pada permukaan dan peralatan kolam renang.
Sedangkan tingkat pH yang tinggi akan mengurangi sensitifitas dari pH. Sehingga tingginya pH akan menggangu efektifitas kenerja klorin. Dampaknya air kolam renang akan terlihat keruh berawan.
Tingkat total alkalinitas kolam renang bisa berubah yang diakibatkan oleh beberapa hal berikut ini.
- Penambahan air kolam renang akan mempengaruhi kandungan keseluruhan air di kolam termasuk tingkat Total Alkalinity.
- Penambahan produk buffer atau stabiliser air kolam renang. Sebagai contoh soda bikarbonat
- Penambahan produk asam ke kolam renang akan menurunkan tingkat pH dan TA.
Calcium Hardness
Calcium Hardness ini menunjukan nilai kandungan kalsium yang terlarut di air. Jika tingkat CH rendah, sering disebut juga soft water dan dapat menyebabkan korosi, Menimbulkan noda, pengikisan nat kramik / plesteran, serta menurunkan umur peralatan kolam renang lainnya. Dengan kata lain, soft water akan membuat air menjadi agresif.
Air dengan tingkat CH yang tinggi juga disebut dengan hard water dapat menyebabkan noda / bercak endapan pada dinding / lantai kolam renang, pipa, serta di peralatan-peralatan kolam renang lainnya. Sehingga tingginya CH ini juga akan menurunkan umur perlengkapan sirkulasi kolam renang Anda.
Direkomendasikan tingkat kandungan kalsium air kolam renang ini berada pada range antara 200-400. Konsultasikan kondisi air kolam renang Anda pada Jasa Perawatan Kolam Renang PROfesional untuk mendapatkan nilai yang pasti dan spesifik sesuai kondisi kolam renang Anda. Karena, ada cukup banyak faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan tingkat ideal sebuah kolam renang. Seperti suhu air dan lingkungan.
Kadar Calcium Hardness ini dapat diturunkan dengan penambahan air bersih ke kolam renang, dan dapat dinaikkan dengan penambahan Kalsium klorida. Untuk mendapatkan hasil uji yang akurat, pengujian calcium hardness dan TDS perlu Anda uji di lab dengan membawa sampel air kolam renang. Rutinlah melakukan pengecekan lab agar mendapat kepastian yang akurat. Setidaknya Anda memeriksakan air kolam renang Anda 3 bulan sekali ke lab pemeriksaan air, atau memanggil jasa perawatan kolam renang yang memiliki alat uji yang akurat.
Klorin dan sinitasi air
Kolam renang Anda dan yang menggunakan kolam renang perlu di lindungi dari berbagai macam virus, bakteri, gangang, dan organisme yang mengkontaminasi air kolam. Chlorine atau klorin menjadi pilihan paling dimintai untuk sinitasi air kolam renang. Kandungan klorin di kolam renang dapat dikategorikan menjadi tiga sebutan. Klorin bebas (free chlorine) , Klorin yang terkombinasi (combined chlorine) atau sering dikenal juga dengan chloramine, serta total keseluruhan dari kedua kategori itu disebut total chlorine.
Free chlorine adalah klorin yang terbebas dari senyawa lainnya, sehingga masih memiliki kemampuan untuk sinitasi dan pembasmian kontaminan di kolam renang. Sedangkan chloramine adalah senyawa klorin yang telah terkombinasi dengan unsur lain, semakin banyaknya kadar chloramine di air kolam akan menimbulkan bau dan berbahaya untuk kesehatan pengguna kolam renang.
Perlu adanya penambahan klorin secara continu, karena kadar klorin di kolam renang akan terus berkurang seiring dengan terkombinasi dan terpecahnya senyawa klorin akibat sinar matahari dan faktor-faktor lainnya. Kadar Free chlorine yang direkomendasikan adalah 1.5 – 2.5 ppm. tapi, ada juga yang menyebutkan 1-3 ppm. Seperti di singgung pada paragraf sebelumnya, jika Anda menemukan range, ambilah titik tengah dari range tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya naik turunnya kadar kimia air kolam renang. Sehingga, setidaknya kadar klorin bebas di air kolam renang Anda berada di tingkat 2 ppm. Sedangkan untuk senyawa chloramine, perlu di 0 kan. Karena senyawa ini akan menggangu kesehatan pengguna kolam renang.
Pastikan Anda juga membaca artikel ulasan tentang Chlorine dan Chloramine.
Stabiliser ( diutamakan untuk kolam renang outdoor )
Karena sinar matahari dapat menurunkan dan menggangu kinerja klorin, maka kita membutuhkan senyawa yang dapat sedemikian rupa menahan terurainya klorin akibat sinar UV. Kita sebut senyawa ini sebagai stabiliser, karena fungsinya akan mempengaruhi kestabilan kadar klorin di kolam renang kita. Sehingga akan menurunkan frekuensi kita menambahkan klorin ke kolam renang. Cyanuric Acid menjadi senyawa yang populer sebagai stabiliser.
Stabiliser ini di rekomendasikan untuk kolam renang yang berada di luar ruangan dan terkena sinar matahari secara langsung, terutama di musim kemarau / panas. Namun, bukan berarti kita terbebas dari pemantauan klorin setelah menggunakan stabiliser. Karena klorin akan tetap menurun oleh berbagai macam faktor. Stabiliser ini hanya meminimalisir penurunan free chlorin akibat sinar UV.
Direkomendasikan Anda menggunakan stabiliser ini terlebih di musim kemarau dan melakukan pengecekan kadarnya setidaknya sebulan sekali. Namun, anda perlu melakukan pengecekan lebih sering jika frekuensi pengguna kolam renang meningkat dan penjalanan sistem sirkulasi serta filterasi lebih sering berjalan.
Kadar yang direkomendasikan untuk stabiliser ini antara 30 – 50 ppm. Kelebihan stabiliser akan menurunkan dan menghalangi free klorin menjalankan fungsinya sebagai pembasmi kontaminan. Sebaiknya Anda menyimak artikel tentang keterkaitan CYA (Cyanuric Acid) dan Chlorine di kolam renang.