Melanjutkan artikel sebelumnya, tentang Tahapan Pembuatan Kolam Renang yang telah kami bagi menjadi 5 tahapan. Kali ini kami akan membagikan informasi mengenai tahap ke-2 tentang Persiapan & Eksekusi pembangunan tahap awal .
Tahap Persiapan untuk Pembangunan Tahap Awal
Memberikan tanda dan penggalian tanah,
Apapun bentuk dan ukuran dari kolam renang yang Akan di buat, langkah pertama pasti memberikan tanda ( patok ) di permukaan tanah. Hal ini berguna untuk mempermudah pekerja saat menggali, semisal akan mempermudah proses penggalian saat ada bagian yang perlu kedalaman berbeda dengan bagian lain.
Tim Pekerja pertama kali akan memperhatikan bentuk, panjang, lebar dan kedalaman dari kolam yang akan di bangun dengan memperhatikan tanda yang telah diberikan sebelumnya. Selanjutnya proses pengalian akan disesuaikan dengan keperluan lebar dari dinding. Biasanya akan digali setengah meter lebih panjang dari patok yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah proses pengalian selesai, akan terlihat tipe tanah pada bagian dasar calon kolam renang, dalam hal ini perlu adanya pengetahuan serta pengalaman untuk tindak lanjutnya. Apakah perlu menambah ketebalan pada dasar kolam, dinding ? atau tipe tanah kering, ketebalan dasar dan dinding tidak perlu ditambah. Tim Tim profesionallah yang mampu memutuskan hal tersebut. Keputusan ketebalan, tipe adukan semen pasir, batu krikil dll Perlu ditindak lanjuti oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman. Karena salah keputusan, dapat merugikan. Seandainya tipe tanah dapat dikatakan kering, namun diberikan tipe campuran yang tua, Maka akan menghabiskan banyak dana yang sebenarnya dapat diminimalisir. Sebaliknya, jika tipe tanah lembab / basah dan di beri campuran semen muda Maka akan mudah retak dan menyebabkan kebocoran. Tipe-tipe campuran semen pasir akan kita bahas di artikel lain.
Permasalahan dengan Air setelah proses pengalian.
Seringkali ketika proses penggalian kedalaman kolam, Air akan masuk kedalam g
alian atau terdapat sumber mata air di saat pengalian kedalaman kolam. Bagaimana jika ini terjadi ? Tentusaja kita tidak akan bisa melanjutkan proses pengecoran dinding/lantai jika kondisi galian tergenang air. Ada kalanya kita perlu memadatkan tanah / pasir dengan air untuk memastikan tidak terjadi pergeseran tanah/air secara signifikan. Namun jika kondisi air terus-menerus basah, proses pengecoran tidak dapat dilakukan. Kita perlu mengeringkan tanah tersebut. Menguras air yang ada kelaur dari kolam. Hal ini dapat dilakukan dengan Pompa, jika hanya air yang menjadi permasalahan.
Bagaimana jika mata air? tentu kita perlu menutup sumber mata air tersebut, dengan catatan. Air ini tidak akan mengganggu di kemudian hari. Terkadang ada perlunya membuat pusat peresapan air dengan menggunakan pompa sebagai tenaga tarikan air naik ke atas galian kolam.