Perawatan kolam renang baik itu air, dinding, lantai, dek, dan lingkungan sekitarnya merupakan hal penting yang perlu di perhatikan dan diagendakan secara rutin terjadwal. Khusus untuk artikel kali ini, kita akan membahas kenapa tes pH dan Klorin pentung untuk perawatan air kolam renang. Terlihat jernih atau bersih saja tidaklah cukup, segi visual memang perlu pula di jaga untuk menampilkan nuansa kesegaran dan menarik pengguna kolam renang. Namun, jangan meremehkan kandungan atau zat-zat yang terlarut dalam air kolam renang. Perlu di ingat keamanan dan kenyamanan pengguna kolam renang adalah yang utama.
Apakah air kolam renang di rumah, hotel atau apartemen Anda sudah tergolong ke kategori ideal? Ideal berarti standarisasi air kolam renang yang dapat dikatakan batas / range aman air kolam renang digunakan manusia. Nah, untuk menjaga kesehatan air dan keamanan pengguna kolam dari iritasi dan segala penyakit yang dapat ditularkan oleh air kolam renang, perlu adanya tes rutin. Kenapa tes pH dan klorin ?
pH serta klorin sangat berpengaruh pada kualitas air kolam renang Anda.
pH
pH merupakan tingkat keasaman dalam hal ini adalah tingkat keasaman air kolam renang Anda. Indikator pH bersekala antara 0 sampai 14 dimana indikator pH 7 menandakan kenetralan, tidak asam dan tidak basa. Sedangkan jika pH di atas 7 dinyatakan basa , lawannya pH di bawah 7 dinyatakan asam. pH ideal untuk air kolam renang 7,4. Ideal ini menandakan air aman digunakan dan tidak menyebabkan iritasi pada mata / kulit manusia. pH 7,4 juga merupakan tingkat dimana klorin dapat bekerja dengan optimal.
pH rendah (terlalu asam) menyebabkan
- Kerusakan pada peralatan mekanik kolam renang ( karat )
- Iritasi pada mata dan kulit
- Terkikisnya lapisan kramik dinding dan dasar lantai kolam renang.
pH tinggi ( terlalu basa ) menyebabkan
- Klorin yang terkandung pada air kolam renang tidak berfungsi optimal, sehingga lumut, alga, bakteri dapat berkembang pesat.
- Iritasi pada kulit
- Air nampak berawan
- Mengendap dan menggumpalnya kapur
Klorin
Terdapat dua golongan senyawa klorin, yaitu klorin organik dan anorganik. Klorin organik seperti asam trichlorisocyanuric ( biasa digunakan untuk perawatan mingguan ) serta asam dichlorisocyanuric ( larut lebih cepat, cocok untuk kolam kecil ). Sedangkan klorin anorganik seperti kalsium hipoklorit ( sering digunakan di indonesia) dan natrium hipoklorit ( berbentuk cairan ).
Ketika air kolam renang diberikan klorin organik maupun anorganik, klorin akan menyerang bakteri, kuman, alga serta organisme-organisme yang mengkontaminasi air kolam renang. Setelah menyerang / menetralisir organisme organik tersebut, klorin akan membentuk senyawa baru yang sering disebut juga Chloramines yang menyebabkan bau, iritasi pada mata, dan kulit. inilah sebabnya setelah proses pemberian klorin sebaiknya kolamrenang jangan digunakan, sebelum kandungan klorin menurun. Kandungan klorin secara alami dapat menurun seiring waktu dengan sinar matahari.
Dalam kinerjanya, klorin akan sangat efektif bekerja pada ph 7,4. berikut ini grafik kinerja klorin (y) dengan ph(x)